cover
Contact Name
JURNAL AGRIBISAINS
Contact Email
jurnal.agribisnis@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.agribisnis@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL AGRIBISAINS
ISSN : 24425982     EISSN : 25501151     DOI : -
Jurnal Agribisains adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor sebagai media penyebarluasan, pertukaran informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh para peneliti di lingkungan Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor dan di luar institusi. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun: April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains" : 6 Documents clear
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA TERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETAWAH (Capra aegagrus Hircus) (KASUS DI KELOMPOK TERNAK DELIMA, DESA CIBALUNG KECAMATAN CIJERUK KABUPATEN BOGOR) Sulaiman Abbas; Apendi Arsyad; Arti Yusdiarti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.25 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan, dan sensitivitas usaha ternak kambing perah Peranakan Etawah (Capra aegagrus Hircus). Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Cibalung Kecamatan Cijeruk merupakan salah satu daerah yang masih berpotensi untuk peternakan kambing perah.  Responden adalah pengurus dan anggota kelompok ternak Delima sejumlah 17 orang. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada kelayakan non-finansial, sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada kelayakan investasi secara finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha ternak kambing perah Peranakan Etawah di kelompok ternak tersebut adalah : a) sumber modal yang digunakan sebagian besar berasal dari modal sendiri yang dihimpun sebagai modal kelompok; b) sebagian besar anggota tidak berprofesi sebagai peternak melainkan hanya pekerjaan sampingan; dan c) saluran pemasaran yang dilakukan adalah sebagian besar produk susu kambing dijual ke tempat pengolahan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha ini dinyatakan layak dengan hasil kriteria penilaian investasi meliputi NPV sebesar Rp237.425.562, IRR sebesar 27,25 persen, PI sebesar 1,8, serta PP selama 4 tahun 4 bulan. Adapun kelayakan aspek non-finansial dinyatakan layak dengan persentase evaluasi jawaban 3,4, dan 5 lebih besar dari evaluasi jawaban 1 dan 2, yaitu pada aspek hukum 100 persen dinyatakan cukup layak, aspek pasar 57,6 persen dinyatakan layak, aspek teknis/operasional 79,5 persen dinyatakan layak, aspek manajemen 51,3 persen dinyatakan layak, aspek sosial 44 persen dinyatakan sangat layak, dan aspek dampak lingkungan 92 persen dinyatakan sangat layak. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa maksimum penurunan produksi susu kambing sebesar 93,83 persen, harga jual susu kambing sebesar 93,76 persen, dan harga jual kambing sebesar 80,5 persen.Kata kunci : NPV, IRR, PI, PP, Sensitivitas.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) CIBULAO HIJAU DI DESA TUGU UTARA KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR Siti Rohmah; Himmatul Miftah; Arti Yusdiarti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.227 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2799

Abstract

ABSTRAKKopi merupakan tanaman perkebunan yang memiliki peranan cukup penting bagi negara Indonesia. Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao Hijau merupakan KTH yang melakukan pengolahan kopi spesialti salah satunya kopi robusta dari cherry merah sampai dalam bentuk green bean, roasted bean dan kopi bubuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan non finansial dan finansial serta sensitivitas pada usaha pengolahan kopi robusta. Metode penelitian menggunakan purposive sampling. Responden dalam penelitian berjumlah 6 orang. Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kelayakan menggunakan kriteria kelayakan investasi yang meliputi NPV, IRR, PI dan DPP. Hasil dari analisis non finansial menunjukan bahwa dari aspek pasar, teknis, manajemen dan sumberdaya manusia serta dampak sosial ekonomi lingkungan layak dijalankan. Hasil analisis kelayakan finansial pada penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria penilaian investasi yang meliputi NPV sebesar Rp 1.042.607.480 yang berarti layak dijalankan karena NPV lebih dari 0. IRR sebesar 301%. PI sebesar 16,19 yang berarti setiap pengeluaran Rp 1,00 maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 16,19. Discounted Payback Period (DPP) selama 1 tahun 4,2 bulan yang berarti layak dijalankan sebab lebih pendek dari umur ekonomis usaha yaitu sekitar 8 tahun. Analisis sensitivitas dengan pendekatan switching value menunjukkan bahwa maksimum penurunan jumlah produk dan harga jual sebesar 30%, serta maksimum kenaikan harga bahan baku kopi sebesar 92%.  Berdasarkan aspek finansial dan nonfinansial usaha pengolahan kopi robusta dinyatakan layak untuk dijalankan serta sebaiknya harus ada pendampingan yang intensif baik oleh instansi akademisi atau pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja KTH Cibulao Hijau supaya dapat memaksimalkan produktivitas dalam usaha pengolahan kopi.Kata Kunci : Kopi, Spesialti, KTH, Analisis Kelayakan, Sensitivitas
STUDI KELAYAKAN INVESTASI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA) Sumantri Sumantri; Arti yusdiarti; Himmatul Miftah
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.3 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan, dan sensitivitas usaha perkebunan kopi robusta. Metode penentuan sampel menggunakan stratified judgement sampling. Jumlah petani sampel yang digunakan yaitu sebanyak 34 orang yang dibagi ke dalam tiga strata berdasarkan luas lahan. . Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis kualitatif diuraikan secara deskriptif untuk mengetahui kelayakan nonfinansial meliputi aspek pasar, teknis, sosial ekonomi, hukum, dan dampak lingkungan usaha perkebunan kopi robusta dengan menggunakan metode Top Two Boxes. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha perkebunan kopi robusta dengan komponen ukuran kelayakan investasi yang digunakan yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Discounted Payback Period (DPP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha perkebunan kopi robusta di Kecamatan Babakan Madang adalah : lahan yang dikelola milik Perhutani, modal awal yang digunakan keseluruhan modal sendiri, rantai pemasaran sebagian besar yaitu dari petani ke pedagang pengumpul, penentuan harga dilakukan oleh pedagang pengumpul, proses pembayaran dilakukan secara langsung, kelembagaan yang diikuti petani yaitu Kelompok Tani Putra Harapan II. Hasil Analisis kelayakan aspek non finansial dinyatakan layak dengan persentase evaluasi jawaban 4,5, dan 6 lebih besar dari pada jawaban 1, 2 dan 3 yaitu aspek pasar sebesar 78%, aspek teknis sebesar 92,7%, aspek sosial ekonomi sebesar 91%, aspek hukum sebesar 99,1%, dan aspek dampak lingkungan sebesar 80,3%. Analisis aspek finansial dibagi menjadi 2 bagian yaitu tingkat budidaya dan tingkat pengolahan. Dari hasil yang diperoleh pada skala I jumlah petani sebanyak 11 orang dengan luas lahan rata-rata 0,3 ha dinyatakan layak, skala II jumlah petani sebanyak 13 orang dengan luas lahan rata-rata 1 ha dinyatakan layak , dan skala III jumlah petani sebanyak 10 orang dengan luas lahan rata-rata 2,2 ha dinyatakan layak.
PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Wini Nahraeni; Siti Masitoh; Arifah Rahayu; Latifah Awaliah
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.007 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2804

Abstract

Good Agricultural Practices (GAP) merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Penerapan GAP dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan maupun kesejahteraan petani. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa penerapan GAP belum diterapkan secara optimal karena membutuhkan biaya yang mahal, prosedur rumit sementara keadaan sosial ekonomi petani rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen GAP yang diterapkan petani, tingkat penerapan GAP, faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat penerapan GAP dan alternatif strategi untuk menerapkan GAP. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bageng Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, dengan sampel petani  sebanyak 40 orang menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, korelasi rank spearman dan tingkat penerapan GAP menggunakan indikator Permentan No 48 Tahun 2009 dan SOP budidaya pamelo Madu Bageng Kabupaten Pati (2008) dengan uji skoring menggunakan Skala Likert 1 sampai 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan GAP jeruk pamelo di Desa Bageng berada pada kategori sedang (80%). Komponen GAP yang paling tinggi diterapkan petani adalah ketersediaan air, kesesuaian lahan, kesuburan lahan, pemberian pupuk dan perlakuan persiapan lahan. Komponen GAP dengan penerapan rendah  adalah fasilitas kebersihan, pelaksanaan pembinaan, ketersediaan formulir pengaduan, pencatatan dan pembuatan sertifikasi. Faktor internal yang berhubungan positif dengan tingkat penerapan GAP yaitu luas lahan, pendidikan dan sifat usahatani. Komponen GAP yang memiliki hubungan kuat yaitu penjarangan buah, kelengkapan alsintan dan kualifikasi tenaga kerja. Penerapan GAP jeruk pamelo dapat ditingkatkan dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan, perbaikan manajemen usahatani dan perbaikan teknik budidaya.Kata kunci : komponen GAP, kemiringan lahan, skoring skala likert.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN EFISIENSI KELEMBAGAAN PERTANIAN PADI ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA LIMBANGAN KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI Mira Apriani; wini nahraeni; Arti Yusdiarti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.369 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2797

Abstract

Padi organik menghasilkan beras yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan beras dari padi anorganik.  Keunggulan beras organik antara lain:  relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung residu kimia, teksturnya lebih pulen, dan masa simpannya lebih lama, sehingga permintaan dan harga beras organik meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani padi organik dan anorganik, persepsi anggota terhadap kelompok tani dan menghitung biaya transaksi. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni 2019 di Desa Limbangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Jumlah petani  sampel sebanyak  20 orang petani padi organik (Kelompok Tani Ciloa)  dan 30 orang petani padi anorganik (Kelompok Tani Subur Tani) yang dipilih secara acak sederhana.  Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, R/C, uji beda, skala Likert dan analisis biaya transaksi untuk mengukur efisiensi kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan padi organik lebih tinggi dari pendapatan padi anorganik dengan perbandingan R/C sebesar  1,48 dan 1,13. Persepsi petani baik padi organik maupun anorganik terhadap peran kelembagaan kelompok tani dinilai sudah baik terutama dalam hal menyelesaikan konflik, interaksi antar anggota kelompok tani dan bebas mengeluarkan pendapat. Namun dipersepsikan kelompok belum dapat berperan untuk dapat meningkatkan pendapatan setiap musim, dan akses informasi masih lemah. Rasio biaya transaksi terhadap penerimaan Kelompok Tani Ciloa dan Subur Tani sebesar 0,23 dan 0,51. Hal ini menunjukkan bahwa kelembagaan Kelompok Tani  Ciloa (untuk padi organic)  relatif lebih efisien.  Perlu peningkatan peran kelompok dalam hal akses terhadap informasi dan pasar, dan   mengurangi biaya transaksi untuk meningkatkan efisiensi kelembagaan kelompok tani. Kata kunci : R/C,  Skala Likert, Biaya Transaksi, Efisiensi Kelembagaan
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN EFISIENSI PEMASARAN KUNYIT (Curcuma domestica Val) Sidik Kusnadi; Ita Novita; Himmatul Miftah
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.201 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2806

Abstract

Medicinal plants or biopharmaca plants are horticultural plants which are currently being developed to meet the needs of herbal medicinal raw materials that are experiencing high demand. One type of biopharmaca plant is turmeric (Curcuma domestica Val). Turmeric has many benefits as medicine and cooking spices. One of the turmeric producing regions is Sukabumi Regency, which is produced by Gapoktan Jaya Bakti farmers in Ciemas District. The objectives of this study are: (1) the income of Turmeric farming in Gapoktan Jaya Bakti, (2) the marketing channels (3) Analyzing the marketing efficiency of Turmeric. The research location is the area of Turmeric farmers who are members of Gapoktan Jaya Bakti in Sukabumi Regency, with the number of samples taken is 30 Turmeric farmers from 100 population of farmers in Gapoktan .The analysis used in this research is descriptive analysis and quantitative. The results showed that the income of Turmeric farmers on cash costs with an average land area of 4,269 m2 amounted to Rp1,477,511.11 and a total cost of Rp 1,373,877.78 with R / C of 1.20 and 1.18 for the total cost, this value shows the Turmeric farming in Gapoktan Jaya Bakti profitable. Tetrdapat 4 Turmeric marketing channels consisting of farmers, collector traders, village collector traders, wholesalers, retailers. The marketing function performed by each marketing institution is the exchange, physical and facility functions. Marketing efficiency can be seen in terms of farmers and traders, in terms of farmers marketing channel 4 is the most efficient channel and in terms of traders the most efficient marketing channel 1.Keywords : Medicinal Plants, Farm Income, Marketing Efficiency.

Page 1 of 1 | Total Record : 6